"Iman adalah Pilihan"

"Iman adalah Pilihan"

Mingggu Biasa ke XXI

Iman adalah Pilihan

(Yos. 24:1-2a.15-17.18b; Ef. 5 : 21-32; Yoh. 6 : 60-69)

“Mulai saat itu banyak murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikuti Dia”. Kalimat ini dikutip dari Yohanes 6 : 66, bacaan Injil Minggu ini. Kira-kita, apa atau bagaimana reaksi kita jika mendengar atau tahu bahwa ada teman dan pesohor yang pindah kepercayaan dan tidak mengikuti Kristus lagi karena sebab-sebab tertentu ? Sebagian dari kita mungkin menganggapnya biasa saja, toh itu adalah hak mereka – hak asasi mereka. Namun, mungkin ada yang menyayangkan sikap orang yang berpindah keyakinan hanya karena tuntutan karir atau karena ingin menikah dengan pasangan yang berbeda keyakinannya.

Katolisitas.org pernah mengutip hasil penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat tahun 1992 mengenai sejauh mana orang Katolik memahami hakikat Ekaristi, hasilnya sungguh mencengangkan. Hasil yang diperoleh menggambarkan bahwa banyak orang Katolik yang tidak tahu persis bahwa Yesus sungguh-sungguh hadir dalam Ekaristi. Berikut hasil surveynya :

•        30% percaya bahwa mereka sungguh-sungguh dan benar-benar menerima Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allah-an Yesus Kristus dalam rupa Roti dan Anggur

•        29% percaya bahwa mereka menerima roti dan anggur yang melambangkan Tubuh dan darah Kristus

•        10% percaya mereka menerima roti dan anggur dimana di dalamnya Yesus juga hadir

•        24% percaya mereka menerima Tubuh dan Darah Yesus karena iman mereka sendiri mengatakan demikian.

Hanya 30% umat Katolik yang mengerti kebenaran ini.

Alasan banyak murid-murid-Nya yang mengundurkan diri tidak terlepas dari apa yang di sabdakan Tuhan Yesus di perikop sebelumnya yaitu “Siapa saja yang makan daging-Ku dan minum darah-KU, ia mempunyai hidup yang kekal dan aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (ayat 54).

St. Cyril dari Yerusalem mengatakan “Karena Kristus sendiri telah berkata, “Inilah Tubuh-KU”, siapa yang berani meragukan hal ini bahwa itu adalah Tubuh-Nya?”. Baik roti maupun anggur yang telah dikonsekrir, keduanya mencakup seluruh Yesus Kristus – Tubuh-Nya, Darah-Nya, Jiwa-Nya dan Ke-Allah-an-Nya. Jadi mereka yang menyambut Komuni, baik dalam rupa Roti maupun dalam rupa Anggur, menyambut seluruh Kristus. Serpihan terkecil dari sebuah Hosti ataupun tetesan terkecil dari Anggur yang telah dikonsekrir adalah seluruh Kristus – Dia tidak terbagi-bagi, Dia tetap Satu. Ekaristi adalah jantung dari Iman Katolik. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa Ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani (KGK 1324) dan hakikat dan rangkuman iman kita (KGK 1327).

Mari teguhkan Iman kita dan seperti Petrus, dengan lantang kita berani mengakui “bahwa Engkau-lah Yang Kudus dari Allah”, dengan demikian Iman kita tidak mudah berpaling kepada yang lain.

Selamat hari Minggu – selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi - Tuhan memberkati