Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah

Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah
Jadilah Pahlawan Dengan Menjadi Pendonor Darah

Ingin lebih sehat dan menjadi pahlawan tanpa tanda jasa untuk masyarakat? Maka cobalah untuk jadi pendonor darah rutin yang mendonorkan darah tiga bulan sekali.

Diambil dari beberapa sumber salah satunya adalah website data Indonesia.id. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), total kebutuhan kantong darah di setiap negara idealnya sebanyak 2% dari total penduduk. Dengan populasi yang sebanyak 277,75 juta jiwa pada 2022, maka jumlah kantong darah yang dibutuhkan Indonesia diperkirakan sebanyak 5,56 juta per tahun.

Adapun, menurut data Palang Merah Indonesia (PMI), stok darah yang dimiliki unit donor darah (UDD) di seluruh Indonesia sebanyak 77.438 kantong per 14 Juni 2023. Jumlah itu masih jauh di bawah estimasi kebutuhan kantong darah yang ideal sesuai standar WHO.

Melihat data ini maka kegiatan donor darah rutin yang dilakukan oleh WKRI Paroki Leo Agung bekerjasama dengan team PSE bagian kesehatan dan PMI, sangatlah bermanfaat untuk membantu penyediaan stock kebutuhan kantong darah di Indonesia.

Menurut Ibu Riske Eka Welansari dari Lingkungan Yohanes Maria Velaney, Wilayah Enam yang sekarang menjabat sebagai  Ketua WKRI Ranting Jatibening 3, Cabang Santo Leo Agung. WKRI sudah melakukan kegiatan donor darah dari tahun 1998 yang di mentori oleh Ibu Dimitri yang pada masa itu menjabat sebagai ketua cabang.

Tujuan awal adanya kegiatan donor darah adalah membuat kegiatan yang dapat melibatkan dan mengaktifkan umat gereja Leo Agung  dengan tujuan agar bisa berguna untuk orang sekitar dan orang banyak.

Sejak tahun 1998, kegiatan donor darah rutin diadakan setahun tiga kali yaitu pada bulan Februari, Juni dan Oktober setiap tahunnya.

Awalnya WKRI melakukan secara mandiri kegiatan donor darah rutin, namun beberapa tahun belakangan kegiatan donor darah adalah kegiatan WKRI yang bekerjasama dengan PSE seksi kesehatan.

Dari setiap kegiatan donor darah yang dilakukan oleh WKRI dan PSE seksi Kesehatan, PMI memberikan target minimal kuota 75 kantong darah harus tercapai.

Lalu syarat apa sajakah sebenarnya yang harus dipenuhi jika ingin menjadi donor darah. Syarat umum yang harus dipenuhi sebelum melakukan donor darah adalah :

  1. Kondisi fisik harus dalam keadaan sehat, jasmani maupun rohani.
  2. Berusia 17-60 tahun. Namun, untuk remaja usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor darah, bila mendapat izin tertulis dari orangtua dan memenuhi persyaratan lain.
  3. Dan untuk yang berusia diatas 60 tahun jika memang sudah menjadi pendonor rutin dan bisa memenuhi syarat umum lainnya, masih diperbolehkan menjadi pendonor darah.
  4. Memiliki berat badan minimal 45 kilogram.
  5. Suhu tubuh 36,6-37,5 derajat Celcius.
  6. Tekanan darah harus berada di angka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk diastolik.
  7. Saat pemeriksaan, denyut nadi harus sekitar 50-100 kali per menit.
  8. Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl untuk pria.

Pada kesempatan itupun penulis sempat bertanya kepada beberapa orang mengenai alasan mereka menjadi pendonor darah, dan jawaban terbanyak dari para pendonor adalah alasan kenapa mereka mau melakukan donor darah adalah untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Lalu apa sih hubungan donor darah dengan kesehatan?

Dirangkum dari berbagai sumber, ada sembilan manfaat dan keuntungan yang kita dapatkan jika kita rutin melakukan donor darah yaitu

  1. Menjaga Kesehatan Jantung

Penelitian berjudul Cardiovascular risk in 159 934 frequent blood donors while addressing the healthy donor effect, yang terbit pada BMJ Journal menemukan, meneliti 160.000 wanita yang mendonorkan darahnya secara rutin selama lebih dari 10 tahun. Menurut hasil studi di atas, donor darah menawarkan efek perlindungan jangka panjang terhadap penyakit kardiovaskular. Namun, efek ini hanya terlihat pada wanita dan bukan pada pria. Kegiatan ini bermanfaat untuk melancarkan aliran darah hingga mencegah penyumbatan arteri. Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. Tak hanya itu, mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, manfaat donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.

  1. Donor Darah Dapat Mendeteksi Penyakit

Sebelum bisa mendonorkan darah, tentunya kita harus melewati sejumlah pemeriksaan. Prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit serius. Ada beberapa tes yang kita perlu lakukan, seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit melalui transfusi darah. Prosedur ini juga menjadi “lampu kuning” bagi pendonor agar lebih memperhatikan kondisi kesehatannya sendiri. Jika terdeteksi gangguan, mereka bisa segera memeriksakan diri.

  1. Donor Darah Dapat Meningkatkan Produksi Sel Darah

Donor darah bukan berarti bisa mengurang kadar darah yang kita punya. Justru, kegiatan ini bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Setelah melakukannya, sel darah memang akan berkurang.  Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu. Dengan kata lain, seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Proses ini bisa membuat kita menjadi lebih sehat.

  1. Menjaga Kesehatan Emosi

Menurut penelitian dari Mental Health Foundation, donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi. Cara ini dapat mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.

  1. Membakar Kalori

Studi An intercultural and semi-confessional reflection on blood donation yang terbit pada Canadian Medical Association Journal menemukan, bahwa membakar kalori jadi salah satu manfaat donor darah. Faktanya, setiap 450 mililiter darah yang kamu donorkan bisa membakar sampai 650 kalori. Namun, pastikan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sebelum melakukan donor. Sebab, tubuh harus dalam keadaan prima, sehingga kamu tidak mengalami efek samping negatif setelahnya.

  1. Menurunkan Resiko Kanker

Pemicu utama sel kanker adalah paparan radikal bebas dalam tubuh. Nah, zat ini biasanya menumpuk di dalam peredaran darah kamu. Dengan melakukannya, risiko kanker pun bisa diminimalisir. Termasuk kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan tenggorokan.

  1. Donor Darah Dapat Turunkan Kolesterol

Manfaat kesehatan lain dari mendonorkan darah secara rutin adalah menurunkan kolesterol. Hal ini tentu dapat membantu kamu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dengan mendonorkan darah, secara kadar kolesterol akan berkurang seiring dengan lamanya pendarahan.

  1. Menurunkan Kelebihan Zat Besi

Manfaat donor darah selanjutnya adalah menurunkan kelebihan kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini menguntungkan karena kadar besi yang terlalu tinggi dapat berisiko penyakit hati, masalah jantung, dan diabetes.

  1. Dan Beberapa Manfaat Lainnya Seperti :

Selain beberapa poin di atas, menurut Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta, donor darah juga dapat memberikan manfaat lainnya, seperti:

  • Memaksimalkan kapasitas organ paru-paru.
  • Meningkatkan kinerja organ ginjal dalam membuang limbah.
  • Meningkatkan kesehatan psikologis atau mental.
  • Membantu melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh.
  • Meningkatkan volume darah dalam paru-paru.
  • Menurunkan zat seng berlebihan di dalam darah.
  • Menghilangkan kaku di pundak.
  • Mengetahui lebih lanjut tentang tipe darah seseorang.

Dan dapat dipastikan adanya kerahasiaan antara pihak pendonor dan pihak PMI. Dimana jika dalam proses screening lanjutan pihak PMI menemukan ada penyakit menular atau ada penyakit kronis yang menyebabkan darah pendonor tidak dapat digunakan, maka pihak PMI akan menghubungi pihak pasien secara langsung untuk memberi tahu kan hal-hal yang ditemukan PMI pada saat proses screening.

Setelah mengetahui manfaat donor darah diatas, dan juga dengan adanya alasan ketika kita melakukan donor darah berarti kita sudah berbuat hal yang baik untuk masyarakat luas, maka harusnya tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak melakukan donor darah pada kesempatan berikutnya. (By Mia Suprapto / Matthew)