“Melakukan Pengajaran-Nya”

“Melakukan Pengajaran-Nya”

“Melakukan Pengajaran-Nya”

Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam

Minggu, 26 November 2023

(Yeh. 34: 11-12,15-17; 1Kor. 15:20-26,28; Mat. 25:31-46)

Mzm. 23:1-2a,2b-3,5-6

Inilah minggu terakhir dalam Penanggalan Liturgi 2023, Tahun A/I. Dapat juga dikatakan sebagai penanda tibanya masa Adven, yang mengawali Penanggalan Liturgi 2024, Tahun B/II. Ditulis dengan angka dua Latin, karena jatuhnya di tahun genap. Kita semua tahu, Tahun Liturgi dibuka dengan Minggu Adven, ditutup dengan HR Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Bagaimana memahami atau apa-apa yang bisa disampaikan sehingga Tuhan Yesus sebagai Raja Semesta Alam? Mari, kita coba cari, paling tidak dari 3 Bacaan untuk Minggu ini. Nabi Yesaya menyampaikan sebuah nubuat bagi bangsa-bangsa. Tentu juga kepada bangsa Israel yang baru kembali dari pembuangan. Dikisahkan keadaan ketika pengadilan akhir terjadi.  Dan secara khusus di tanah Edom, tetangga bangsa Israel di Selatan. Situasinya sungguh suram! Namun, kepada bangsa Israel yang bertobat, Roh Allah sendiri yang akan mengumpulkan mereka, dan tanah yang telah ditaklukkan dibagikan kepada mereka pula.     Allah adalah Hakim Yang Maha Adil.

Ketika Yesus hidup dan berkarya di dunia, banyak orang menaruh harapan kepada-Nya. Mereka melihat Yesus  sebagai pemimpin masa depan, yang akan memimpin mereka melawan penjajah dan mendirikan kerajaan dunia. Sayang harapan itu keliru. Karena Yesus datang untuk menyembuhkan orang-orang sakit, mendekati orang-orang berdosa, terpinggirkan dan lainnya. Tidak ada tindakan membentuk pasukan. Karena, seperti jawaban Yesus di hadapan Pilatus, “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini ... Kerajaan-Ku bukan dari sini.”(Yoh. 18:36). Kerajaan-Nya bukan seluas dunia, namun sebesar Alam Semesta. Dan Ia memberikan hidup-Nya bagi semua manusia, dan bangkit setelah menaklukkan maut. Raja seperti itulah yang layak kita nantikan, kita sembah dan muliakan selamanya. Itulah ringkasan Bacaan kedua.

+++

Bagaimana tentang pesan Injil menurut Matius?

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya....(Mat. 25:31). Itulah ayat pembuka untuk perikop di Hari Raya TYKRSA tahun ini. Itulah gambaran tentang Anak Manusia, yang mengacu kepada Daniel(7:13). Anak Manusia yang datang sebagai Raja, Hakim dan Penyelamat kehidupan! Yang akan terjadi?: diuraikan dalam ayat-ayat berikut. Intinya, yang berbelas kasih, melayani!, kepada mereka yang lemah(:kecil, difabel, terpinggirkan atau terbuang), akan mendapatkan tempat di “sebelah kanan” Sang Raja Semesta Alam. Sebaliknya, terjadi bagi manusia yang abai kepada orang-orang ‘yang termasuk lemah di atas’. Yaitu ditempatkan di sebelah kiri, dimana terdapat kertakan gigi!   

+++

Apa yang bisa menjadi ‘inspirasi’ dan sekaligus motivasi bagi kita? Pertama, sekali lagi, kita mengakhiri sebuah Tahun Liturgi. Apa yang sudah dilakukan sejauh ini? Apakah imanku tetap teguh ketika pada Akhir Jaman, Anak Manusia datang, padaku terdapat iman? Semoga!  Kedua, sejauh mana iman yang kupegang teguh berbuah bagi orang-orang lain? Paling tidak di Tahun Kesejahteraan Bersama, sesuai Ardas Keuskupan kita?  Ketiga, Yesus, ketika berkarya di dunia, Dia tidak minta dilayani, tetap melayani. Melayani dengan memberikan diri sehabis-habisnya. Semoga, sekali lagi, kita semua juga ikut melayani-Nya dengan cara kita masing-masing.

Selamat bersukacita merayakan Ekaristi di Hari Raya Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam bersama semua saudara. Dan, marilah turut serta melambungkan pujian dan permohonan,

“Tuhanlah Gembalaku, aku takkan berkekurangan.” (Mzm.23:1)                                                                       

Shalom!