
Pesta Pembaptisan Tuhan, 11-12 Januari 2025
(Yes. 40:1-5,9-11; Tit. 2:11-14;3:4-7; Luk. 3:15-16,21-22)
Mzm. 104:1b-2,3-4,24-25,27-28,29-30
“Yesus berdoa ketika menerima pembaptisan”
Injil untuk Pesta Pembaptisan Yesus, yang diambil dari Lukas, sangat singkat. Empat ayat. Dua ayat pertama menceritakan tentang Yohanes pembaptis, dua berikutnya tentang Yesus yang sedang berdoa ketika menerima pembaptisan. Namun, jika kita telusuri ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, maka akan memberikan pelajaran yang sangat berharga: banyak cerita yang meneguhkan iman!
Yohanes, yang menjadi begitu terkenal dengan pelayanan pembaptisan, menjadi pertanyaan bagi banyak orang, juga bagi utusan para pemuka Yahudi dari Yerusalem (bdk. Yoh. 1:19): siapakah dia sesungguhnya? Apakah dia adalah Mesias yang ditunggu oleh umat Israel? Jawaban Yohanes: dia adalah seorang utusan yang mendahului Dia yang akan datang kemudian. Dengan rendah hati dia menjawab, “Membuka tali kasut-Nya pun tidak layak.” Jawaban ini sekaligus menjelaskan siapa Dia yang dibaptis terpisah dari orang banyak. Dia yang berdoa!, ketika menerima pembaptisan dari Yohanes: Yesus yang adalah Mesias, yang diurapi Allah, “Engkaulah Anak-Ku yang terkasih. Kepada-Mulah Aku berkenan.”(Luk. 3:22). Pemakluman identitas Yesus sebagai Anak Allah merupakan tujuan utama dari kisah pembaptisan-Nya, menurut versi Lukas.
+++
Yesus, sang Mesias yang dibaptis Yohanes, yang akan membaptis dengan Roh dan api, telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya kepada orang Israel di pembuangan Babel (Bacaan pertama). Sang nabi mendapat firman untuk menghibur mereka bahwa pembuangan akan berakhir. Sementara, Suara dalam ayat 3 adalah suara malaikat yang melaksanakan maklumat ilahi. Juga, Sion dan Yerusalem diperintahkan untuk memaklumkan warta gembira: kedatangan Allah.
+++
Apa yang bisa menjadi ‘inspirasi’ dan sekaligus motivasi bagi kita dalam “Tahun Kepedulian Lebih pada yang Lemah dan Miskin (2025)”? Pertama, belajar dari nabi Yohanes pembaptis untuk menjadi rendah hati. Bahwa yang terbesar itu adalah Yesus yang adalah Tuhan dan Penyelamat umat manusia. Kedua, apa makna pembaptisan bagi kita? Bisa kita temukan dalam gagasan Rasul Paulus, yaitu: dengan menerima baptisan, kita menjadi pengikut Kristus! Baptisan melambangkan keikutsertaan dalam penderitaan, kematian dan kebangkitan-Nya(Rm. 6:3-4a). Melalui pembaptisan, kita dibebaskan dari dosa dan dilahirkan kembali sebagai anak-anak Allah, kita menjadi anggota Tubuh Kristus. Ketiga, sebagai anggota Tubuh Kristus,
kita dididik supaya meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini(Bacaan kedua). Dan, agar kedua hal negatif di atas dapat kita atasi, maka “bercakap-cakap” dengan Tuhan Yesus alias tekun berdoa, akan sangat meneguhkan kita.
Semoga!
Selamat berkarya di Tahun Ardas KAJ yang keempat (2025) yang juga Tahun Yubelium Biasa: kepedulian lebih pada yang lemah dan miskin!
Sebagai penutup renungan, “Selamat merayakan Pesta Pembaptisan Tuhan bersama semua saudara.”
Dan, marilah bersama-sama melambungkan pujian dan permohonan,
“Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Dia sungguh besar!”
(Mzm. 104:11b)
Shalom!