
Tanda Tuhan Berkenan Hadir, 18-19 Januari 2025, Hari Minggu Biasa II
(Yes. 62:1-5; 1Kor. 12:4-11; Yoh. 2:1-11)
Mzm. 96:1-2a,2b-3,7-8a,9-10ac
Injil menurut Yohanes berkisah tentang pesta di Kana. Ya, sebagai yang pertama dari tujuh ‘tanda’ dalam Injil keempat. Bacaan yang pertama bercerita tentang ‘rasa gembira’ karena Sion akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN, serban kerajaan di tangan Allahmu. Sedangkan Bacaan kedua menyampaikan ada berbagai karunia bagi berbagai kebutuhan, namun semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Itulah yang menjadi bahan permenungan pada Minggu Biasa kedua yang juga merupakan hari kedua Pekan Doa Sedunia.
Mari kita coba mendalaminya satu per satu. Dalam pesta perkawinan di Kana, Galilea, ibu Yesus ada di situ. Yesus dan murid-murid-Nya juga diundang. Sebuah pesta di jaman itu diadakan di tempat pria dan bisa berlangsung hingga seminggu. Oleh karena itu, ketersediaan konsumsi, termasuk anggur, sangat berarti. Pesta, yang jadi tanda kegembiraan bersama, dihadiri banyak tamu. Sehingga persediaan anggur hampir habis. Padahal masih ada beberapa hari lagi. Ibu Yesus, seorang wanita yang peduli, mengetahui hal itu, dan berkata kepada-Nya, “Mereka kehabisan anggur.” Walau jawaban Yesus seolah mengabaikan, tetapi ibu Yesus tetap meminta para pelayan untuk mematuhi apa yang dikatakan-Nya. Apa yang terjadi? Air untuk pembasuhan diisi penuh seturut perkataan Yesus, dan, berubah menjadi anggur. Anggur yang baik, yang membuat pemimpin pesta heran sekaligus memuji pengantin pria.
Bacaan pertama yang ditulis dengan latar belakang pembangunan kembali Yerusalem. Kota yang ditinggalkan sebagian besar penduduknya karena pembuangan di Babel selama 50 tahun. Perhatian besar Tuhan diibaratkan sebagai kasih sayang kepada mempelai yang dikasihi-Nya. Suasana kemurungan beralih menjadi kegembiraan pesta pernikahan.
Jika semua bacaan liturgi untuk minggu ini disatukan, termasuk amanat Rasul Paulus bagi jemaat di Korintus, maka hal itu mendorong kita untuk semakin menyadari bahwa Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah manusia dengan macam-macam karunia yang diberikan-Nya, demi kesejahteraan bersama. Itulah dasar kesatuan dan kegembiraan yang sungguh.
+++
Apa yang bisa menjadi ‘inspirasi’ dan sekaligus motivasi bagi kita dalam “Tahun Kepedulian Lebih pada yang Lemah dan Miskin 2025”? Pertama, kehadiran Yesus dalam pesta membuat kemeriahan pesta dan suasana gembira dapat terus berlangsung. Jadi, lebih daripada mukjizat yang terjadi, kehadiran Sang Juru Selamat lah yang paling menentukan. Apakah kita juga mengundang Yesus untuk hadir dalam kehidupan kita? Kedua, kita bisa belajar banyak dari Bunda Maria, yang dalam Injil Yohanes disebut Ibu Yesus. Walau mungkin bisa meminta bantuan ke pihak lain, Bunda Maria percaya bahwa Yesus bisa melakukan sesuatu! Ketiga, sebagai umat yang masing-masing diberi karunia yang unik, namun itu hanya akan berarti jika digunakan untuk kebaikan bersama. Karena, semua karunia itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Berdoalah senantiasa agar tetap teguh dalam bimbingan-Nya.
Semoga!
Selamat berkarya di Tahun Ardas KAJ yang keempat (2025) yang juga Tahun Yubelium Biasa: kepedulian lebih pada yang lemah dan miskin!
Sebagai penutup renungan, “Selamat merayakan Hari Minggu Biasa ke-2 dan hari kedua Pekan Doa Sedunia bersama semua saudara.”
Dan, marilah bersama-sama melambungkan pujian dan permohonan,
“Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.”
(Mzm. 96:3)
Shalom!