Hal Terpenting dalam Hidup
Hal Terpenting dalam Hidup
12 September 2024
Kamis Minggu Kedua Puluh Tiga Waktu Biasa
Bacaan untuk Hari Ini
Nama Suci Perawan Maria yang Terberkati—Peringatan Opsional
Kepada orang yang memukul pipimu yang satu, berikanlah juga pipimu yang lain, dan kepada orang yang mengambil jubahmu, janganlah kamu menahan jubahmu sekalipun. Berikanlah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, dan janganlah menuntut kembali kepada orang yang mengambil milikmu. Lukas 6:29–30
Hal ini pasti mengejutkan murid-murid Yesus yang pertama. Pertama-tama, ingatlah bahwa Yesus mengajarkan kata-kata ini dengan otoritas rohani yang membuat mereka yang memiliki hati terbuka yakin bahwa apa yang Yesus ajarkan adalah kebenaran. Ingat juga bahwa Yesus mengajarkan pelajaran rohani yang mendalam ini dalam konteks melakukan banyak mukjizat. Jadi, karena alasan-alasan ini, para pengikut baru-Nya akan mengetahui bahwa apa yang Yesus ajarkan adalah benar. Namun bagaimana mereka dapat sepenuhnya menerima ajaran seperti itu?
Meskipun banyak komentator yang mencoba menunjukkan prinsip-prinsip spiritual yang lebih dalam yang Yesus ajarkan, pertama-tama cobalah untuk menerima perkataan-Nya begitu saja. Beliau benar-benar bersabda bahwa kamu harus memberikan pipi sebelahmu kepada orang yang memukulmu, memberikan jubahmu kepada orang yang mencuri jubahmu, dan memberikan kepada siapa pun yang meminta kepadamu, dan jangan sekali-kali meminta kembali apa yang telah diambil orang lain darimu. Ini bukanlah pelajaran yang mudah untuk diterima!
Satu hal yang dapat kita pelajari dari pelajaran yang luar biasa ini adalah bahwa ada sesuatu yang jauh lebih penting dalam hidup ini daripada rasa malu karena dipukul di pipi dan harta benda Anda dicuri. Apa hal yang lebih penting itu? Ini adalah keselamatan jiwa-jiwa.
Jika kita menjalani kehidupan yang menuntut keadilan duniawi dan pembalasan atas kesalahan yang kita terima, kita tidak akan bisa memusatkan perhatian pada hal yang paling penting. Kita tidak akan bisa fokus pada keselamatan orang-orang yang berbuat salah pada kita. Sangat mudah untuk mencintai mereka yang baik kepada kita. Namun cinta kita harus menjangkau semua orang, dan terkadang bentuk cinta yang harus kita berikan kepada orang lain adalah dengan menerima secara cuma-cuma atas ketidakadilan yang mereka lakukan terhadap kita. Ada kekuatan besar dalam tindakan cinta ini. Namun kita hanya akan mampu mencintai orang lain dengan cara ini jika keinginan terdalam kita adalah keselamatan kekal mereka. Jika yang kita inginkan hanyalah keadilan duniawi dan kepuasan atas kesalahan yang dilakukan, kita bisa mencapainya. Namun hal ini mungkin mengorbankan keselamatan mereka.
Terkadang kita terjebak dalam pemikiran bahwa setiap kesalahan harus diperbaiki saat ini juga. Namun jelas bukan itu yang Yesus ajarkan. Kebijaksanaannya jauh lebih dalam. Dia tahu bahwa tindakan belas kasihan dan pengampunan yang mendalam kepada orang lain, terutama ketika mereka telah sangat menyakiti kita, adalah salah satu hadiah terbesar yang dapat kita berikan. Dan ini adalah salah satu tindakan paling transformatif yang dapat kita lakukan untuk jiwa kita sendiri. Ketika cinta itu menyakitkan, dalam artian itu mengorbankan harga diri kita, terutama jika kita benar-benar melepaskan ketidakadilan, maka tindakan cinta kita terhadap orang tersebut memiliki kekuatan besar untuk mengubahnya. Dan jika tindakan itu mengubah mereka, maka ini akan menjadi penyebab kebahagiaan Anda selamanya.
Renungkan, hari ini, betapapun sulitnya ajaran Yesus yang sulit ini bagi Anda. Siapa yang terlintas dalam benak Anda saat merenungkan ajaran ini? Apakah nafsu Anda memberontak terhadap perintah kasih dari Yesus ini? Jika ya, maka Anda telah menemukan area spesifik di mana Tuhan ingin Anda bertumbuh. Pikirkan tentang siapa saja yang mempunyai keluhan terhadap Anda dan renungkan apakah Anda menginginkan keselamatan kekal mereka. Ketahuilah bahwa Tuhan dapat menggunakan Anda untuk misi cinta ini jika Anda mau mencintai sesuai perintah Tuhan kita.
Tuhanku yang penuh belas kasihan, cinta-Mu melampaui kemampuanku untuk memahaminya. Cintamu mutlak dan selalu mencari kebaikan orang lain. Beri aku rahmat, ya Tuhan, untuk mencintai dengan hati-Mu dan memaafkan sejauh yang telah Engkau maafkan. Gunakan aku, khususnya, untuk menjadi alat keselamatan dan belas kasihan bagi mereka yang paling membutuhkannya dalam hidupku. Yesus, aku percaya pada-Mu.
Komentar (0)