Keajaiban Harapan

Keajaiban Harapan

Dari siapa raja-raja di bumi memungut tol atau pajak sensus? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Ketika dia berkata, “Dari orang asing,” Yesus berkata kepadanya, “Kalau begitu, warga negaranya dikecualikan. Namun agar kita tidak menyinggung mereka, pergilah ke laut, masukkan kail, dan ambil ikan pertama yang muncul. Buka mulutnya dan Anda akan menemukan koin senilai dua kali pajak kuil. Berikan itu pada mereka untukku dan untukmu.” Matius 17:25–27

Sebelum mukjizat kecil ini, Yesus baru kedua kalinya memberi tahu murid-murid-Nya tentang kedatangan sengsara-Nya. Sekali lagi, ini sulit untuk mereka dengar. Ingatlah bahwa setelah prediksi pertama tentang kedatangan sengsara dan kematian Yesus, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes ke atas gunung dan melakukan Transfigurasi di hadapan mereka. Transfigurasi dimaksudkan, antara lain, untuk menghilangkan rasa takut para murid dan memberi mereka harapan akan hal yang akan datang. Dan sekarang, setelah ramalan Yesus yang kedua mengenai sengsara-Nya, mukjizat lain terjadi pada Petrus, secara pribadi, untuk membantu menyemangati dia dan memberinya harapan.

Bayangkan jika Anda adalah Petrus. Bayangkan mengikuti instruksi Yesus dengan pergi ke laut, memasukkan kail, mengeluarkan seekor ikan, dan kemudian membuka mulutnya. Petrus pasti dipenuhi dengan harapan dan kegembiraan saat dia menarik ikan ini, sambil bertanya-tanya apakah perkataan Yesus akan menjadi kenyataan. Dan begitu Petrus melihat koin itu, seperti yang Yesus katakan, dia pasti merasa kagum. Perlahan-lahan, ketakutan dan kegelisahan yang ia alami pada ramalan kedua tentang sengsara dan kematian Yesus ini mulai mereda ketika Petrus menyaksikan satu lagi tanda luar biasa dari Tuhannya.

Tuhan melakukan keajaiban dalam hidup kita setiap hari. Masalahnya adalah kita sering gagal membedakannya. Kapan pun kuasa kemuliaan-Nya bekerja di dalam diri kita untuk menguatkan kita atau memenuhi kita dengan keberanian, harapan, kasih dan segala kebajikan lainnya, inilah mukjizat anugerah yang mentransformasikan. Tuhan selalu tahu apa yang kita butuhkan dalam hidup. Dia mengetahui pergumulan dan keraguan kita. Kadang-kadang, Dia diam untuk menarik kita lebih dalam melalui doa yang disengaja dan tindakan iman. Dan kadang-kadang, kita tiba-tiba menemukan bahwa kita menerima kejelasan baru dalam hidup yang merupakan hasil karya kasih karunia-Nya.

Yesus tahu bahwa Petrus membutuhkan anugerah ekstra dari mukjizat pribadi ini sehingga dia dapat mengatasi ketakutan dan pergumulannya dan menaruh seluruh kepercayaannya kepada Yesus. Yesus dapat dipercaya. Inilah kesimpulan yang seharusnya diambil oleh Peter. Dia bisa dipercaya. Oleh karena itu, semua yang Dia katakan harus dipercaya. Sungguh suatu kesimpulan yang luar biasa untuk kita semua dapatkan.

Renungkan, hari ini, cara Tuhan meyakinkan Anda akan kehadiran dan tindakan ilahi-Nya dalam hidup Anda. Walaupun mukjizat yang Tuhan lakukan dalam hidup Anda mungkin tidak bersifat fisik, namun pekerjaan Tuhan bisa sama meyakinkannya jika kita memahaminya dengan jelas. Apa yang Tuhan ingin yakinkan dalam hidup Anda? Perjuangan atau keraguan apa yang Anda hadapi? Jika Anda bergumul, alihkan pikiran Anda pada cara Tuhan hadir dan aktif dalam hidup Anda. Renungkan intervensi-Nya dan cara Dia memperhatikan dan memimpin Anda. Bersyukurlah dan izinkan kenangan tentang apa yang telah Tuhan lakukan menjadi kekuatan Anda hari ini dan sumber harapan ketika Anda sangat membutuhkannya.

Tuhanku yang ajaib, tindakan-Mu dalam hidupku sungguh mulia dan menakjubkan. Anda tidak pernah gagal menafkahi saya ketika saya membutuhkan. Bantulah aku untuk kembali kepada-Mu setiap kali aku bergumul agar dapat dipenuhi dengan harapan baru pada-Mu. Engkau selalu setia, ya Tuhan. Aku menaruh semua harapanku pada-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.(sumber : https://catholic-daily-reflections.com/2024/08/11/miracles-of-hope-3/)