Kelimpahan yang berlebihan

Kelimpahan yang berlebihan

“Kumpulkan pecahan yang tersisa, agar tidak ada yang terbuang.” Maka mereka mengumpulkannya, dan mengisi dua belas keranjang anyaman dengan potongan-potongan dari lima roti jelai yang jumlahnya lebih banyak daripada yang dapat mereka makan.” Yohanes 6:12–13

Injil Yohanes penuh dengan makna simbolis. Perikop di atas menyimpulkan kisah mukjizat penggandaan roti dan ikan. Setelah memberi makan banyak orang hanya dengan lima roti jelai dan dua ikan, mereka dapat mengisi dua belas keranjang anyaman dengan sisa rotinya. Apa alasan tambahannya?

Santo Agustinus, ketika mengomentari bagian ini, menjelaskan bahwa Yesus menyediakan lebih dari yang dapat dimakan oleh manusia sebagai cara untuk secara simbolis mewakili kebenaran rohani yang melampaui apa yang dapat dipahami oleh banyak orang. Jadi, ajaran Yesus memberi nutrisi rohani kepada orang banyak sampai mereka merasa puas sepenuhnya. Namun meskipun orang banyak merasa puas dengan apa yang Yesus ajarkan, masih banyak lagi yang harus Dia ajarkan. Kebenaran rohani yang lebih dalam ini diwakili oleh dua belas keranjang tambahan.

Dua belas keranjang melambangkan Dua Belas Murid. Merekalah yang secara khusus dipilih oleh Yesus untuk menerima lebih banyak lagi. Ingatlah saat ketika Yesus mengajar orang banyak melalui perumpamaan dan kemudian, kemudian, menjelaskan maknanya kepada Dua Belas murid secara pribadi. Dia mengungkapkan kepada mereka kebenaran-kebenaran tertentu yang kebanyakan orang tidak dapat pahami dan terima.

Akan sangat membantu jika kita mempertimbangkan tiga kelompok orang yang berbeda dalam mukjizat ini dan menerapkan pengelompokan tersebut pada kita saat ini. Kelompok orang pertama adalah mereka yang bahkan tidak hadir saat mukjizat itu terjadi. Mereka yang tidak melakukan perjalanan untuk bersama Yesus di padang gurun. Ini adalah kelompok masyarakat terbesar yang menjalani kehidupan sehari-hari tanpa mencari makanan sedikit pun dari Tuhan kita.

Kelompok orang yang kedua adalah “kumpulan orang banyak” yang mengikuti Yesus sampai ke seberang Danau Galilea untuk bersama-sama dengan-Nya. Ini mewakili mereka yang dengan tekun mencari Tuhan kita setiap hari. Mereka adalah orang-orang yang setia merayakan Misa, membaca Kitab Suci, hingga berdoa dan belajar setiap hari. Kepada kelompok orang ini, Tuhan kita mengajarkan banyak hal, dan mereka dipupuk oleh Sabda Kudus dan Sakramen-sakramen-Nya.

Kelompok orang ketiga, Dua Belas Murid yang diwakili oleh Dua Belas keranjang anyaman yang tersisa, adalah mereka yang sangat setia kepada Tuhan kita dan terus dipelihara oleh-Nya dalam kelimpahan yang melimpah. Mereka adalah orang-orang yang berupaya memahami dan merangkul kebenaran spiritual terdalam agar dapat dipelihara dan diubah pada tingkat terdalam.

Renungkanlah, hari ini, fakta bahwa makanan rohani yang Tuhan ingin tawarkan kepada Anda sering kali jauh lebih banyak daripada yang dapat langsung Anda terima dan konsumsi. Namun memahami fakta tersebut adalah langkah pertama untuk mempersiapkan diri menerima lebih banyak lagi. Saat Anda merenungkan kelimpahan makanan rohani dari Tuhan kita, berkomitmen kembali pada diri Anda terutama untuk mencari “dua belas keranjang anyaman” kebenaran rohani yang tersisa. Jika Anda melakukannya, Anda akan menemukan bahwa sesungguhnya tidak ada habisnya kedalaman transformasi karunia rahmat yang Tuhan kita ingin berikan kepada Anda.

Tuhanku yang maha pemurah, Engkau tidak hanya memberikan makanan rohani kepada umat-Mu, Engkau juga memberikannya dalam kelimpahan. Saat aku setiap hari mencari-Mu dan dipenuhi dengan belas kasihan-Mu, bantulah aku untuk tidak pernah bosan berpesta dengan anugerah rahmat-Mu yang melimpah. Tolong beri aku makan, ya Tuhan, dan bantu aku untuk mengonsumsi Firman-Mu yang kudus. Yesus, aku percaya pada-Mu.

 

https://catholic-daily-reflections.com/2024/04/11/superabundance-3/