Lansia Yang Selalu Semangat, Lansia Yang Selalu Bahagia
Sabtu, 14 September 2024 di Paroki Jatiwaringin Gereja Santo Leo Agung, diadakan pertemuan rutin 3 bulanan Adiyuswa se Dekenat Bekasi. Acara para lanjut usia se Dekenat Bekasi dimulai pada pukul 09.00 dengan berkumpul dan bertukar cerita sambil menyantap hidangan ringan dan minuman hangat yang sudah disediakan oleh panitia.
Lalu setelah itu acara pertemuan rutin resmi dibuka pada pukul 10.00 WIB dengan susunan acara, menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Lansia dan lalu para lansia menyerukan slogan atau yel-yel yang berbunyi “LANSIA YANG SELALU SEMANGAT LANSIA YANG SELALU BAHAGIA BERDOA, BERHIMPUN JUGA BERSUKACITA LANSIA DEKENAT BEKASI O YES”
Dan lalu acara dilanjutkan dengan presentasi singkat dan pemaparan rencana program kerja dari para pengurus komunitas Lansia Dekenat Bekasi dan juga presentasi singkat dan pemaparan rencana kerja dari para pengurus komunitas Lansia per paroki di Dekenat Bekasi.
Agar suasana tidak terlalu membosankan, panitia penyelenggara mengadakan game singkat yang seru dan sangat menghibur yang diikuti peserta dari setiap paroki yang hadir.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan pemberian kesan dan pesan dari Romo Moderator Dekenat Bekasi yaitu Romo JB Clay Parairera, SJ. Dalam pesan dan kesan nya Romo Clay menyampaikan empat pesan penting yaitu :
- Mengenai kegiatan kebersamaan komunitas para Lansia dengan tujuan supaya para Lansia tetap bisa sehat jasmani dan rohani dan tentu saja agar para Lansia ini menjadi bahagia.
- Bicara soal logo dan Vandel, menurut Romo Clay masih ada ketidakjelasan, oleh karena itu Romo Clay meminta maaf dan akan menanyakan kembali mengenai ini kepada Romo Susilo sebagai Romo moderator KAJ. Karena menurut Romo Clay, Logo dan Vandel ini harus ditegaskan kembali mana yang akan dipakai supaya semua seragam, hal ini karena akan menyangkut dengan input di SAPA dan juga menyangkut tentang hal-hal kegiatan Lansia.
- Soal kegiatan para Lansia, Romo Clay menekankan bahwa kegiatan-kegiatan para Lansia yang bersama-sama di tingkat KAJ, tingkat Dekenat dan tingkat Paroki supaya jangan lupa untuk di catat dan dimasukan kedalam SAPA sehingga tidak akan terjadi salah paham yang menyebabkan acara tidak dapat terlaksana karena belum tercatat di dalam SAPA.
- Untuk penyebutan nama Paroki, Romo Clay mengingatkan kembali bahwa untuk penyebutan nama yang benar itu adalah selalu dari nama daerahnya dulu, seperti dicontohkan oleh Romo Clay yang benar adalah menyebutkan Paroki Jatiwaringin, Gereja Santo Leo Agung, bukan Gereja Santo Leo Agung, Jatiwaringin. Romo Clay menegaskan bahwa semua penyebutan penamaan dari tingkat keuskupan sampai ke lingkungan, harus selalu disebut daerahnya terlebih dahulu baru disebut santo atau santa pelindungnya.
Setelah itu acara ditutup dengan kegiatan doa Angelus, doa makan disusul doa penutup lalu ada ada sesi photo bersama dan dilanjutkan dengan menyantap makan siang yang sudah disiapkan oleh panitia dan juga ditampilkan sedikit hiburan oleh panitia yaitu tarian bebas yang bisa diikuti oleh peserta yang berkenan ikut sebelum menyantap makan siang. (Mia Suprapto)
Komentar (0)