“Pembaptisan Tuhan”

“Pembaptisan Tuhan”

PESTA PEMBAPTISAN TUHAN

“Pembaptisan Tuhan”

(Yes. 40 : 1-5.9-11; Tit. 2 : 11-14; 3 : 4-7; Luk. 3 : 15-16.21-22)

Tuhan koq dibaptis? Beberapa dari kita mungkin juga pernah mengajukan pertanyaan seperti itu. Jangan khawatir, kita tidak sendirian dengan pertanyaan itu. Kalau kita membaca kisah ini di Injil Matius, Yohanes Pembaptis pun sempat bertanya saat Tuhan Yesus datang ke Sungai Yordan dan minta dibaptis olehnya. “Tetapi Yohanes mencoba mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, namun Engkau yang datang kepadaku?" (Mat. 3:14). Atas kebingunan ini, Tuhan Yesus menjawab "Biarlah hal itu terjadi sekarang, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." (Mat.3:15). Yohanes-pun membaptis Yesus.

Mari kita coba mencari makna dari pembaptisan Tuhan Yesus ini. Pembaptisan yang dilakukan oleh Yohanes kemungkinan berlatar belakang ritual pembersihan diri yang dilakukan oleh Komunitas Qumran dimana (diduga kuat) Yohanes Pembaptis pernah hidup di dalamnya sebelum dia tampil di muka umum. Melalui pembaptisan-Nya, Tuhan Yesus ingin menunjukkan solidaritas-Nya kepada manusia. DIA sangat memahami bahwa hidup di dunia itu tidak mudah. Seperti seekor domba yang tercebur ke dalam air akan sangat sulit keluar dari kubangan air karena bulunya yang tebal itu sudah penuh menampung air yang sangat banyak. Tidak ada cara lain bagi si gembala jika ingin mengeluarkan domba dari air kecuali menyeburkan dirinya dan mengangkat si domba langsung dari air. Kehadiran Yesus di dunia bukan saja untuk memberi kekuatan bagi kita untuk keluar dari lumpur dosa, tetapi sekaligus menebus jiwa kita manusia dari cengkraman dosa dengan darah suci-NYA.

Melalui pembaptisan-NYA pula, Tuhan Yesus mengangkat peristiwa pembaptisan menjadi sebuah peristiwa Iman yang Agung bagi manusia karena melalui pembaptisan, kita menerima rahmat keselamatan di mana Roh Kudus dicurahkan bagi kita oleh Sang Pencipta (bdk Tit. 3 : 4-7). Keberdosaan kita tidak dihiraukan-NYA lagi dan kita menjadi ahli waris kerajaan-NYA. Martabat manusia sebagai gambar dan rupa Allah dipulihkan (Kej. 1 : 26).

Umat Tuhan yang terkasih, perjalanan iman kita belum selesai dengan pembaptisan. Seperti Tuhan Yesus, pembaptisan merupakan awal perjalanan karya-NYA dan setelah itu Yesus dibawa ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dengan membiarkan diri-NYA dicobai Iblis, Tuhan mau membuka strategi yang digunakan Iblis untuk menjebak manusia. Hidup di dunia adalah padang gurun bagi kita umat Tuhan. Keinginan daging (kenikmatan), keinginan mata (kekuasaan) dan keangkuhan hidup (kehormatan) dengan berbagai bentuknya yang memikat sering tanpa disadari telah menjauhkan kita dari Kasih Allah.

Mari .. sekarang belumlah terlambat bagi kita untuk mencanangkan genderang perang melawan Iblis.

Selamat hari minggu, selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi. Tuhan memberkati.