"Peran Yohanes Adalah Peran Kita Juga"

"Peran Yohanes Adalah Peran Kita Juga"

Minggu, 15 Januari 2023

Bacaan I       : Yes. 49 : 3.5-6
Mazmur        : 40:2.4ab.7-8a.8b-9.10; R:8a.9a
Bacaan II      : 1 Kor. 1 : 1-3
Bacaan Injil  : Yoh. 1 : 29-34

Peran Yohanes Adalah Peran Kita Juga

Selain Maria dan Yoseph, tokoh besar lain yang berperan penting bagi kehadiran Tuhan di dunia adalah Yohanes Pembaptis. Jika kita menyimak kisah hidupnya, sejak dalam kandungan Yohanes Pembaptis ini memang sudah dipersiapkan oleh Allah untuk menjadi pembuka jalan bagi kehadiran Sang Mesias di dunia ini. Bahkan seluruh hidupnya merupakan persiapan baginya untuk menyambut dan memperkenalkan Mesias. Kita tahu hidup di padang gurun bukanlah sebuah hidup yang mudah. Yohanes melepaskan diri dari segala pesona dunia, hidup berdua bersama Allah di dalam keheningan padang gurun. Maka, tidaklah heran, jika pesan Dia yang mengutusnya tentang ciri-ciri Anak Allah dengan mudah dapat dia kaitkan dengan sosok Yesus.

Saat dibaptis, setiap kita mengemban tiga misi; sebagai imam, nabi dan raja. Sebagai imam, kita mempersembahkan diri kita sepenuhnya bagi kemuliaan Allah dengan tetap menjaga kekudusannya. Seperti Yohanes yang mempersembahkan seluruh hidupnya bagi kedatangan Tuhan, juga Kristus yang meyediakan diri-Nya sebagai korban penebus dosa bagi manusia dan mati di Kayu Salib, kitapun semua diundang untuk ambil mempersembahkan diri kita pada setiap karya keselamatan Allah. Sebagai nabi kita mengemban misi mewartakan kebenaran seperti Yohanes yang mewartakan Sang Kebenaran sejati yaitu Yesus Kristus. Dan yang terakhir sebagai raja, baiklah cara hidup kita memimpin banyak orang untuk lebih mengenal Kristus melalui setiap kata dan laku kita. Katekismus Gereja Katolik mengatakan “Yesus Kristus diurapi oleh, Bapa dengan Roh Kudus dan dijadikan “imam, nabi, dan raja“. Seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam ketiga jabatan Kristus ini, dan bertanggung jawab untuk perutusan dan pelayanan yang keluar darinya.” (KGK, 783; lihat juga KGK, 1241, 1546, 1581, 436).

Umat Tuhan yang terkasih, pertanyaan yang mungkin timbul di benak kita; sulitkah peran itu untuk dilaksanakan oleh kita saat ini ? Jawabannnya adalah memang tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Di jaman Yohanes-pun tidak mudah karena dia harus melawan cara berfikir para Ahli Taurat dan orang-orang  Farisi, bahkan dia sampai dipenggal kepalanya. Semua itu dia lakukan demi Sang Mesias yang diwartakannya. Tantangan terbesar saat ini adalah pesona dunia dengan segala kenikmatan yang ditawarkannya. Apakah kita melekat pada semua itu ? Mari kita contoh Yohanes yang berani hidup di padang gurun agar terlepas dari segala pesona dunia dan hidup di dalam keheningan berdua dengan Allah, kitapun harus memiliki kehendak yang kuat untuk melepaskan diri dari segala kelekatan dunia dan membangun hidup di dalam semangat kekudusan agar kita mampu senantiasa menghadirkan Wajah Kristus yang penuh Kasih di tengah-tengah dunia. “IA harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil”. (Yoh. 3:30)

Selamat hari Minggu – selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi – Tuhan Memberkati.