"Pesta Kerahiman Ilahi"

"Pesta Kerahiman Ilahi"

HARI MINGGU PASKAH II – PESTA KERAHIMAN ILAHI

“Makna Kebangkitan dan Kerahiman Ilahi”

Kis. 4 : 32-35; 1 Yoh. 5 : 1-6; Yoh. 20 : 19-31

Seandainya kita dengan beberapa orang lainnya sedang berada di dalam sebuah ruangan yang terkunci rapat, mungkin suasana agak gelap, apa reaksi kita ketika tibatiba muncul di hadapan kita sosok manusia dengan tangan, kaki dan lambung berlobang? Mungkin ada yang lari tunggang langgang, ada yang berteriak histeris dsb. Analogi ini mungkin sedikit banyak dapat menggambarkan situasi yang dialami oleh Para Rasul ketika itu. Hanya saja, selain rasa takut, para Rasul berada di dalam posisi antara percaya tidak percaya akan sosok yang hadir di hadapan mereka. Tetapi untunglah Yesus segera memperkenalkan diri-NYA. Dengan menunjukkan luka di tangan, kaki dan lambung-NYA, Yesus ingin memberitahu para Rasul bahwa Pribadi yang hadir di hadapan mereka adalah Pribadi yang sama dengan yang tergantung di Kayu Salib, Pribadi yang selama tiga tahun terakhir selalu bersama.

Terkait kebangkitan Yesus Kristus, St. Thomas Aquinas, seorang Teolog besar yang dimiliki Gereja memberikan lima alasan untuk kebangkitan Kristus.

Pertama, menandai keadilan ilahi. Karena Kristus telah merendahkan diri serendah-rendahnya, maka Kristus ditinggikan setinggi-tingginya. Kerendahan penderitaan kematian ditinggikan dengan kebangkitan dan kenaikanNya ke Surga.

Kedua, sebagi pelajaran iman bagi manusia. Bahwa kita yang lemah akan turut dibangkitkan bersama Kristus, kalau kita hidup di dalam DIA (2 Kor. 13:4).

Ketiga, agar manusia menaruh pengharapan di dalam Kristus.

Keempat, agar umat Allah berjalan bersama Kristus.

Kelima, untuk menyelesaikan karya keselamatan, yaitu Yesus yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita (Rm. 4:25)

Umat Tuhan yang terkasih, hari minggu ini kita juga merayakan Minggu Kerahiman Allah. Dalam bahasa Ibrani belas kasih Ilahi disebut dengan istilah rahamim dan khesed, yaitu dua ungkapan yang dipakai untuk menyebut sifat kasih Allah. Kata rahamim ada kaitannya dengan kata rehem yang artinya rahim atau kandungan. Maka, sifat kasih Allah serupa dengan sifat kasih seorang Ibu yaitu; melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, membawa kemana-mana. Seperti janin yang tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim Ibu, demikian juga manusia tidak dapat hidup tanpa kasih dan kerahiman Allah. Pesta kerahiman Ilahi mau menyadarkan manusia akan belas kasih Allah yang tanpa batas.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa “Tanda-tanda yang Ia kerjakan, terutama dalam menghadapi orang-orang berdosa, orang-orang miskin, kaum marjinal, orang-orang sakit dan orang-orang menderita, semua bertujuan untuk mengajarkan kerahiman. Kalau Gereja adalah pelanjutan hidup Yesus Kristus, maka Gereja harus mendasarkan seluruh hidupnya pada kerahiman Ilahi. Siapakah Gereja itu? Jawabannya adalah kita semua.

Selamat hari minggu, selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi – Tuhan memberkati.