"Tuntutan atau Konsekuensi ?"

"Tuntutan atau Konsekuensi ?"

HARI MINGGU BIASA XXIV

"Tuntutan atau Konsekuensi ?"

(Yes. 50:5-9a; Yak. 2:14-18; Mrk. 8 : 27-35)

“Jika seseorang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku ...“, demikian sebagian perkataan Yesus kepada murid-murid-Nya di tengah-tengah perjalanannya di daerah Kaisarea, Filipi. Perkataan Yesus ini untuk merespon teguran keras Petrus kepada Yesus terkait penjelasan Yesus tentang segala penderitaan yang harus dilalui-Nya sebelum kebangkitan-Nya. Bisa dibayangkan suasana yang terjadi saat itu. Pasti Yesus tidak mengatakan kalimat di atas dengan wajah yang tersenyum. Mengapa? Teguran Petrus kepada Yesus menggambarkan kegagalan manusia menangkap pesan baik Allah bagi manusia. Petrus menempatkan pemikiran sendiri di atas apa yang dipikirkan Allah.

Beriman kepada Yesus adalah sebuah pilihan yang pada akhirnya harus diputuskan secara pribadi. Sekali sebuah keputusan diambil, maka segala sesuatu yang terkait dengan keputusan itu harus dilaksanakan sebagai sebuah konsekuensi, terutama menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia. Penyangkalan diri terkait dengan menempatkan kebenaran dan kehendak Allah lebih tinggi daripada keinginan pribadi, berarti juga menempatkan dogma dan ajaran Gereja lebih tinggi daripada interpretasi pribadi. Dengan demikian kita menjalani kehidupan ini dalam pertobatan yang terus-menerus karena melibatkan kerendahan hati yang menjadi dasar pertobatan dan spiritualitas Katolik.

Memikul Salib ? Setia kepada komitmen dan pilihan hidup yang kita pilih (menjadi pengikut Kristus) walaupun menghadapi berbagai rintangan dan pencobaan. Tetap setia kepada jalan kebenaran yang kita pilih, menerima konsekuensi dan tidak lari dari kenyataan. Seperti Yesus, jalani semuanya dengan penuh kasih.

Akhirnya, kita harus memahami bahwa beriman bukanlah alasan supaya Tuhan melakukan apa yang kita inginkan, melainkan sebuah sikap rendah hati untuk melakukan apa yang Tuhan inginkan, karena “ .. jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya mati”. (Yak. 2:17).

Selamat hari Minggu – selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi - Tuhan memberkati.