Daging Tuhan kita

Daging Tuhan kita

Akulah roti hidup yang turun dari surga; siapa pun yang makan roti ini akan hidup selamanya; dan roti yang akan kuberikan adalah Daging-Ku untuk kehidupan dunia.” Yohanes 6:51

Yesus mulai membangkitkan emosi beberapa orang di antara kerumunan. Mereka mulai mengejek Dia karena Dia mengatakan bahwa Dia adalah “roti yang turun dari surga.” Oleh karena itu, banyak di antara mereka yang mencari Yesus dengan harapan mendapatkan makanan gratis yang ajaib mulai saling bersungut-sungut dan mengejek-Nya. Hasilnya, Yesus mulai berbicara dengan lebih jelas dan mengejutkan. Dia kemudian melangkah lebih jauh lagi dengan mengatakan bahwa Dia bukan hanya “roti hidup yang turun dari surga” tetapi bahwa mereka yang ingin “hidup selamanya” juga harus memakan “Daging”-Nya.

Bagaimana reaksi Anda terhadap pernyataan seperti itu jika Anda termasuk di antara orang-orang tersebut? Pertimbangkan fakta bahwa Anda baru-baru ini melihat, dengan mata kepala sendiri, mukjizat penggandaan roti dan ikan. Oleh karena itu, Anda pasti menyadari bahwa Yesus adalah seseorang yang istimewa. Namun bagaimana reaksi Anda terhadap pernyataan Yesus ini, “dan roti yang akan Aku berikan adalah Daging-Ku untuk kehidupan dunia,” jika Anda mendengarnya diucapkan pada saat itu? Kemungkinan besar, reaksi Anda adalah reaksi yang sama dengan reaksi Anda saat ini terhadap ajaran Ekaristi Mahakudus.

Banyak orang yang mendengar Yesus berbicara seperti ini mungkin berpikir bahwa hal ini adalah hal yang tidak biasa untuk dikatakan. Beberapa orang akan bereaksi keras, sementara yang lain akan bereaksi acuh tak acuh. Namun beberapa orang akan memberikan reaksi yang sangat berbeda. Beberapa orang mungkin telah mendengar Yesus mengucapkan kata-kata yang baru dan mengejutkan ini, akan menyadari bahwa mereka tidak sepenuhnya memahami maksud-Nya, namun akan sangat percaya karena karunia iman. Entah bagaimana mereka akan mengetahui, di lubuk hati nurani mereka yang terdalam, bahwa mereka memang perlu memakan Daging Dia yang turun dari Surga karena Dia memang Roti Kehidupan.

Percaya pada Ekaristi, pada kenyataan bahwa karunia Hosti Kudus dan Darah Berharga yang nyata dan kasat mata ini, pada kenyataannya, adalah Tubuh dan Darah, Jiwa dan Keilahian Putra Allah yang Kekal, hanya dapat terjadi melalui batin dan transformasi. anugerah iman. Bagaimana lagi Anda bisa mempercayai ajaran seperti itu? Bagaimana lagi Anda bisa percaya bahwa kata-kata dalam Injil hari ini menjadi kenyataan? Dan apakah penerimaan Ekaristi Mahakudus merupakan jalan menuju kehidupan kekal? Karunia iman dalam Ekaristi Mahakudus adalah satu-satunya cara untuk memahami, menerima dan mengimani secara mendalam apa yang telah difirmankan Tuhan kita dalam Injil Kudus ini.

Renungkanlah, hari ini, Yesus mengucapkan kata-kata maha suci ini untuk pertama kalinya: “…roti yang akan Kuberikan adalah Daging-Ku untuk kehidupan dunia.” Sewaktu Anda dengan sungguh-sungguh merenungkan kata-kata ini, renungkan seberapa dalam Anda memercayainya. Seberapa dalam iman Anda terhadap Ekaristi Mahakudus? Ekaristi adalah penggenapan ayat ini, dan Tuhan kita mengundang Anda untuk tidak hanya percaya pada kata-kata suci-Nya tetapi juga membiarkan kebenaran ini mengubah Anda dengan cara yang melampaui apa yang dapat Anda bayangkan.

Tuhanku yang Ekaristi, Engkau benar-benar Roti Kehidupan, dan semua orang yang memakan Daging-Mu dan meminum Darah-Mu akan mewarisi kehidupan kekal. Saya percaya ini, Tuhan. Aku percaya Ekaristi Mahakudus adalah Engkau, Jiwa dan KeilahianMu, yang diberikan kepadaku agar aku dapat ikut ambil bagian dalam kehidupan suciMu. Berilah aku rahmat yang kubutuhkan untuk memperdalam imanku kepada Ekaristi Mahakudus agar aku dapat ditarik lebih penuh ke dalam sukacita Kerajaan Kekal-Mu. Yesus, aku percaya pada-Mu.

 

https://catholic-daily-reflections.com/2024/04/17/the-flesh-of-our-lord-3/