Prosesi Pembakaran Daun Palma Kering Sebagai Awal Persiapan Memasuki Masa Pra Paskah

Pada Jumat, 9 Februari 2024 pukul 09.00 WIB, Gereja Leo Agung mengadakan ibadat dan prosesi pembakaran daun palma. Selama ini mungkin belum banyak umat katolik yang mengetahui bagaimana proses pembakaran daun palma yang akan digunakan untuk pada Misa hari Rabu Abu yang menandakan dimulainya masa pra paskah.

Sebelumnya di Gereja Leo Agung proses pembakaran daun palma kering hanya dilakukan oleh koster atau terkadang dibantu oleh pengurus liturgis dan juga oleh seorang prodiakon.

Mungkin yang berbeda di tahun ini adalah pembakaran daun palma kering dilakukan dengan adanya prosesi ibadat sabda yang dipimpin langsung oleh Romo Yusuf Freinademetz Hopelewo Uran, CSsR atau yang dikenal dengan sebutan Romo Rafi.

Prosesi pembakaran daun palma kering adalah prosesi yang memang ada di gereja namun bukanlah sebuah prosesi ibadah yang diharuskan dilakukan oleh umat katolik.

Berdasarkan hasil wawancara team penulis dengan Ibu Theresia Suharti, salah satu pengurus Liturgis di gereja Leo Agung. Alasan kenapa tahun ini mulai dilakukan prosesi pembakaran daun palma kering bukan hanya oleh koster adalah dengan tujuan ingin memperkenalkan kepada umat agar umat dapat mulai mengenal dan mengetahui bagaimana prosesi pembakaran daun palma kering yang akan dipakai dalam ibadah misa hari rabu abu sebagai awal persiapan memasuki masa pra paskah. (Mia Suprapto/Bram/Febby)