”Wanita Logis Pemberani”

”Wanita Logis Pemberani”

”Wanita Logis Pemberani”

Minggu Adven IV, 24 Desember 2023

(2Sam. 7: 1-5,8b-12,14a,16; Rm. 16:25-27; Luk. 1:26-38)

Mzm. 89:2-3,4-5,27,29

Di ‘akhir” masa penantian ini, Pekan Adven IV 2023, kita membaca dan menikmati cerita. Kisah tentang seorang wanita pemberani. Tapi juga memakai akal-sehat! Siapakah wanita itu? Tak lain, Maria remaja, yang menjadi Bunda segala bangsa. Begitu tertulis dalam Injil menurut Lukas. Perikop ini berlaku untuk Sabtu sore 23 dan Minggu pagi, 24 Desember 2023. Sementara, untuk misa vigili Natal, sore atau malam hari Injil suci diambil dari kitab Matius.

Kembali ke kisah wanita pemberani, Maria remaja, ketika itu berusia sekitar 12-13 tahun. Menurut budaya di sana, umur yang telah cukup untuk berumahtangga. Bagaimana dikatakan pemberani? Karena, di usia yang sangat muda, dipilih untuk mengandung dari Roh Kusus dan menjadi bunda seorang anak laki, walau sudah bertunangan, namun belum menikah. Seorang imam yang sangat berpengalaman pun, Zakharia, merasa takut ketika dikunjungi malaikat Gabriel(Allah perkasa). Apalagi seorang remaja. Disamping berani, dikatakan logis? Ya, karena sang wanita remaja tidak begitu saja menerima. Memang, ada rasa takut yang manusiawi. Namun, begitu mendapatkan penjelasan dari malaikat Gabriel, langsung mengatakan, “Aku ini hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Fiat voluntas tua!” Coba kita bayangkan, sekiranya Maria tidak bersedia: bagaimana jadinya ‘Sejarah Gereja’? Syukur, pengandaian tidak menjadi kenyataan.

+++

Raja Daud, yang diberkati Allah, telah hidup damai, setelah menyatukan seluruh Kerajaan di Israel. Telah menetap di Yerusalem. Dan, Tabut Pernjanjian pun telah di bawa ke ibukota Kerajaan yang baru itu. Merasa telah mendapatkan begitu banyak, raja Daud berniat untuk membangun ‘Rumah’ bagi Allah, yang sampai saat itu, Tabut Perjanjian, tinggal di Tenda. Walau sudah disetujui nabi Natan, namun melalui firman-Nya, Allah menyampaikan bahwa Dia lah yang akan membuatkan Kerajaan abadi bagi keturunan Daud. Yesus adalah keturunan Daud, bukan? Sementara, Bait Allah akan dibangun oleh seorang keturunannya,  yaitu raja Salomo. Begitu yang kita baca dari Bacaan pertama. Sedangkan di Bacaan kedua, Rasul Paulus menutup suratnya ke jemaat di Roma dengan kata-kata pujian(doksologi) kepada Allah yang Maha Kuasa. Allah dipuji karena karya keselamatan yang dikerjakan-Nya bagi manusia. Salah satu tema yang disampaikan oleh Rasul Paulus adalah: Injil sebagai sebagai kekuatan Allah dan keselamatan Allah bagi semua bangsa. Karya keselamatan di dalam Kristus!, itulah yang mendatangkan keselamatan bagi manusia.

+++

Apa yang bisa menjadi ‘inspirasi’ dan sekaligus motivasi bagi kita, dalam menyonsong kedatangan Sang Juru Selamat? Pertama, sudahkah atau pernahkan kita dengan berani menerima panggilan Tuhan? Kedua, dari kasus raja Daud, kita dicerahkan dengan firman bahwa Allah lah yang merancang segalanya. Tugas mulia kita adalah memuji dan memuliakan-Nya, Sang Penyelamat yang akan kita rayakan peristiwa kelahiran-Nya.  Ketiga, ketika situasi di Negeri terasa seperti sesak, apakah kita datang kepada-Nya? Mencoba memahami rancangan-Nya melalui Alkitab? Memohon ampun atas segala dosa dan memohon belaskasih-Nya?

Akhirnya ...,

Selamat bersukacita merayakan Ekaristi di Pekan Adven keempat bersama semua saudara. Marilah turut serta melambungkan pujian dan permohonan,

“Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu, ya Tuhan.” (Mzm.89:2a).  

Shalom!