Mencari Kesembuhan

Mencari Kesembuhan

Desa, kota, atau pedesaan mana pun yang dimasukinya, mereka membaringkan orang sakit di pasar dan memohon kepadanya agar mereka hanya boleh menyentuh rumbai jubahnya; dan semua orang yang menyentuhnya menjadi sembuh. Markus 6:56

Sungguh menakjubkan menyaksikan Yesus menyembuhkan orang sakit. Orang-orang yang menyaksikan hal ini jelas belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Bagi mereka yang sedang sakit, atau orang-orang yang mereka kasihi sedang sakit, setiap kesembuhan akan mempunyai dampak yang kuat terhadap mereka dan seluruh keluarga mereka.

Saat ini, ilmu pengetahuan modern, dengan kemampuannya untuk mengobati begitu banyak penyakit, telah mengurangi rasa takut dan kecemasan akan penyakit. Namun pada zaman Yesus, penyakit serius menjadi perhatian yang jauh lebih besar. Oleh karena itu, keinginan banyak orang untuk membawa penyakitnya kepada Yesus agar dapat disembuhkan sangatlah kuat. Keinginan ini mendorong mereka kepada Yesus sehingga “mereka hanya dapat menyentuh rumbai jubahnya” dan disembuhkan. Dan Yesus tidak mengecewakan.

Meskipun penyembuhan fisik yang Yesus lakukan tidak diragukan lagi merupakan tindakan amal yang diberikan kepada mereka yang sakit dan keluarga mereka, hal tersebut jelas bukan hal terpenting yang Yesus lakukan. Dan penting bagi kita untuk mengingatkan diri kita sendiri akan fakta tersebut. Penyembuhan Yesus terutama bertujuan untuk mempersiapkan orang-orang mendengarkan Firman-Nya dan pada akhirnya menerima kesembuhan rohani berupa pengampunan dosa-dosa mereka.

Dalam kehidupan Anda sendiri, jika Anda sakit parah dan diberi pilihan untuk menerima kesembuhan jasmani atau kesembuhan rohani berupa pengampunan dosa, manakah yang akan Anda pilih? Jelaslah, penyembuhan rohani berupa pengampunan dosa-dosa mempunyai nilai yang jauh lebih besar. Itu akan mempengaruhi jiwamu selamanya. Penyembuhan yang jauh lebih besar ini tersedia bagi kita semua, khususnya dalam Sakramen Rekonsiliasi (Tobat). Dalam Sakramen itu, kita diundang untuk “menyentuh rumbai jubah-Nya,” dan menjadi disembuhkan secara rohani. Oleh karena itu, kita harus memiliki keinginan yang jauh lebih dalam untuk mencari Yesus di ruang pengakuan dosa dibandingkan keinginan orang-orang pada zaman Yesus untuk mencari penyembuhan fisik. Namun, terlalu sering kita mengabaikan anugerah kemurahan dan kesembuhan Tuhan yang tak ternilai harganya yang diberikan secara cuma-cuma kepada kita.

Renungkan, hari ini, keinginan yang ada di hati orang-orang dalam kisah Injil ini. Pikirkan, khususnya, tentang mereka yang sakit parah dan tentang hasrat mereka yang membara untuk datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan. Bandingkan keinginan dalam hati mereka dengan keinginan, atau kurangnya keinginan, dalam hati Anda untuk berlari kepada Tuhan kita untuk mendapatkan kesembuhan spiritual yang sangat dibutuhkan jiwa Anda. Berusahalah untuk memupuk keinginan yang lebih besar untuk penyembuhan ini, terutama yang datang kepada Anda melalui Sakramen Rekonsiliasi (Tobat).

Tuhanku yang menyembuhkan, aku berterima kasih atas kesembuhan rohani yang terus Engkau berikan kepadaku, terutama melalui Sakramen Rekonsilias (Tobat). Aku bersyukur kepada-Mu atas pengampunan dosa-dosaku karena penderitaan-Mu di kayu Salib. Isilah hatiku dengan kerinduan yang lebih besar untuk datang kepada-Mu sehingga dapat menerima anugerah terbesar yang pernah kuterima: pengampunan atas dosa-dosaku. Yesus, aku percaya pada-Mu.

 

 

source : https://catholic-daily-reflections.com/2024/02/04/seeking-healing-3/