“Genggamlah Sang Pemilik Kehidupan”

“Genggamlah Sang Pemilik Kehidupan”

Hari Minggu Biasa XVIII

“Genggamlah Sang Pemilik Kehidupan”

Pkh. 1:2; 2:21-23; Kol. 3 : 1-5.9-11; Luk. 12 : 13 – 21

Menarik sekali bacaan-bacaan Minggu ini, khususnya bacaan Injil dimana Tuhan Yesus mengingatkan para pengikut-Nya untuk tidak menggantungkan hidupnya pada harta dunia. Penulis yakin bahwa kita semua sudah sangat paham maksud dari Tuhan Yesus ini. Tuhan Yesus tidak membenci orang kaya, seperti halnya Dia juga tidak membenci para pendosa. Tuhan Yesus hanya ingin kita manusia hidup menurut apa yang diajarkan-Nya agar kelak mendapatkan kehidupan kekalnya.

Oleh Rasul Paulus, bahkan keserakahan disamakan dengan penyembahan berhala yang akan mendatangkan murka Allah. Hal ini dapat kita lihat dalam Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose 3 : 5. Mahatma Gandhi-pun turut bersuara melihat ketamakan manusia dan salah satu quote-nya yang cukup terkenal adalah, “Bumi cukup untuk memuaskan semua orang, tetapi tidak akan pernah cukup bagi seorang yang tamak”.

Umat Tuhan yang terkasih, tidak ada larangan bagi siapapun untuk bekerja keras dan meraih kekayaan sejauh dilakukan dengan cara yang benar. Namun di tengah kesibukan mencari kekayaan, jangan dilupakan kehidupan sosial dan kehidupan iman kita. Ada sesama di sekitar kita yang mungkin sangat membutuhkan kehadiran dan uluran tangan dari kita. Mari kita lihat sesama kita sebagai diri kita yang lain yang juga membutuhkan cinta.

Godaan kekayaan juga dapat menjebak menusia kepada sikap angkuh dan merasa paling hebat. Merasa bisa melakukan atau memperoleh segala-galanya hanya dengan uangnya. Manusia menjadi lupa bahwa ada Tuhan yang Mahahebat. Harta juga sangat mungkin digunakan oleh Iblis agar menusia tenggelam di dalam kesibukan mencari dan menikmati hartanya sehingga tetap terbangun jarak dengan Tuhan-nya. Harta kekayaan yang melimpah juga sering membuat seseorang merasa paling super sehingga tidak merasa lagi memerlukan Tuhan. Sekali lagi, karena merasa semua bisa dilakukan dengan uangnya.

Sebagai penutup, mari kita terus ingatkan diri kita terus agar jangan menggenggam erat apapun yang secara sejati tidak mempu menjamin kehidupan kekal kita. Genggamlah Dia, Sang Pemilik Kehidupan. Rm. Thomas Hidya Tjaya, SJ, mantan Ketua STF Driyarkara memiliki quote yang sangat baik untuk kita renungkan yaitu “tujuan hidup baru bersifat sejati kalau merangkum juga kehidupan kelak sesudah kita meninggal”.

Selamat hari Minggu – selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi – Tuhan memberkati