"Seimbang vs Selaras"

"Seimbang vs Selaras"

“Seimbang vs Selaras”

Minggu, 01 Oktober 2023

(Yeh. 18 : 25 – 28; Flp. 2 : 1 – 11; Mat. 21 : 28 – 32)

Mzm. 25 : 4bc-5,6-7.8-9; R:6a

Dalam beberapa kali kesempatan mengisi renungan, diawal presentasi saya menampilkan kalimat berikut ini ; “Harus ada keseimbangan antara hidup Rohani dan hidup Duniawi”. Saya garis bawahi kata keseimbangan.

Biasanya sebagian besar peserta yang hadir secara spontan menyatakan setuju. Sebagian kecil diam, mungkin berfikir kalau-kalau pernyataan ini hanya sebuah jebakan sebelum muncul pernyataan berikutnya. Pertanyaan saya lanjutkan; “Apa yang terbesit di pikiran kita mengenai kata hidup duniawi ? Konotasi apa yang muncul dibenak kita ? Sebuah contoh ekstrim saya sampaikan mengenai cara hidup para mafioso di Italy seperti yang sering digambarkan dalam film-film. Minimal yang pernah saya tonton.

Para mafioso hidupnya tidak jauh dari perjudian, obat-obatan terlarang, pembunuhan dll. Namun disisi lain, kehidupan mereka sebagai sebuah keluarga sangatlah erat. Dari sisi rohani, anak-anak dan cucu mereka harus dibaptis dan selalu mengadakan pesta besar setelahnya. Mereka juga selalu mengaku dosa setelah membunuh orang. Inikah yang disebut seimbang ?

Peserta banyak yang terdiam. Mungkin sedang menyusun kalimat untuk memberi komentar. Tidak harus menunggu lama, langsung saja saya tampilkan slide berikutnya dengan kalimat seperti ini ; “Harus ada keselarasan antara hidup Rohani dan hidup Duniawi”. Saya garis bawahi kata keselarasan. Peserta masih terdiam, namun kali ini dengan mimik wajah yang agak berbeda.

Bapak Ibu yang terkasih, beriman kepada Yesus bukan hanya sekedar mengaku dengan mulut bahwa saya percaya kepada Yesus dan mengikuti semua ritual keagamaan yang ada. Beriman adalah sebuah sikap rendah hati dan konsistensi untuk melaksanakan segala kehendak Tuhan sehingga terjadi keselarasan antara cara hidup kita dengan semua ajaran tentang kebenaran yang ditawarkan oleh Tuhan melalui Gereja-Nya. Inilah yang menjadi pembuktian iman kita (Yak 2 : 17). Mari kita membuka hati kita agar kekuatan yang di curahkan Roh Kudus kepada kita sungguh menjadi andalan kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Selamat hari Minggu - selamat bertemu Tuhan di dalam Ekaristi -Tuhan memberkati.