Logo Santo Leo Agung

FILOSOFI LOGO

Perjalanan Gereja Katolik Santo Leo Agung berawal dari Paroki Jatibening, dan kini menjadi Paroki Jatiwaringin, merupakan Rahmat Tuhan melalui Roh Kudus (simbol burung merpati) dan karunia Roh Kudus melalui masa-masa sulit bersama dengan umat dalam spirit yang dimiliki oleh Santo Leo Agung dengan satu-satunya senjata yang dimilikinya hanyalah iman yang berserah sepenuhnya kepada keilahian Allah.

 Santo Leo Agung senantiasa memanggil umat untuk berkumpul dan memuliakan nama Tuhan Allah (Gereja). 

Logo berbentuk lingkaran, lingkaran merupakan simbol kehidupan yang abadi, tidak  ada awal dan akhir, suatu komunitas, dan  berintegrasi.  Lingkaran dalam logo St. Leo Agung, Jatiwaringin, memberikan simbol yang melambangkan bahwa Umat dan Gembala Paroki Jatiwaringin, Gereja Santo Leo Agung dalam semangat pelayanan membangun Iman dan Gereja berlandaskan pada suatu kehidupan bersama yang harmonis, utuh yang berbasis pada umat lingkungan dan komunitas kategorial sebagai umat yang semakin berkualitas Iman Katolik. 

 7 sinar yang dicurahkan oleh Roh Kudus, menyelimuti, menuntun dan menggerakan iman Umat dan Gembala Paroki Jatiwaringin  untuk mengemban misi yang diberikan Tuhan kepada kita, kepada keselamatan. Oleh karena itu kita selalu berdoa dan memberikan semangat kepada Roh Kudus yang telah ada di dalam hati kita untuk berkarya secara bebas, sehingga karuniaNya akan semakin nyata dalam pelayanan kasih pada  Umat Paroki dan masyarakat sekitarnya melalui visi dan misi Paroki.  

Identitas Logo Santo Leo Agung memilih warna dominasi merah bata dan warna-warna natural, adalah warna yang ada di alam semesta dengan harapan Umat dan Gembala Gereja Santo Leo Agung menjadi Paroki yang memberikan pelayanan seluruh lapisan masyarakat seperti layaknya Bumi, dan bersinergi kepada masyarakat luas seperti lanyaknya alam semesta. 

Santo Leo Agung adalah Santo Paus Leo I adalah Paus umat Katolik yang ke 45, merupakan yang pertama dari 4 Paus yang dianugrahi gelar agung (the Great), Semangat pantang menyerah dan keberaniannya demi merangkul umat dalam kondisi-kondisi sulit yang dialaminya, dengan senjata yang ada pada Paus Leo, iman yang berserah diri sepenuhnya kepada Keilahian Allah. .

Gereja sebuah penantian panjang umat Santo Leo Agung dalam mewujudkan gereja baru setelah mengalami masa-masa sulit, dan kini menjadi semangat dan kekuatan baru dalam membangun iman dan pelayanan dalam mewartakan kabar sukacita, kasih dan keselamatan dari Allah.