"Menjadi Penginjil"

"Menjadi Penginjil"

“Saul, saudaraku, Tuhan telah mengutus aku, Yesus, yang menampakkan diri kepadamu di jalan yang kamu lewati, agar kamu dapat melihat kembali dan dipenuhi dengan Roh Kudus.” Kisah Para Rasul 9:17

Santo Paulus (yang dalam bahasa Ibrani dikenal sebagai Saul dari Tarsus) adalah seorang Farisi Yahudi taa,t yang dengan gigih membela hukum. Setelah Kenaikan Yesus ke Surga, iman Kristen yang baru ditemukan mulai bertumbuh dengan pesat. Akibatnya, Saulus dari Tarsus berusaha sekuat tenaga untuk mengakhiri agama baru yang dianggapnya salah itu. Dia berkeliling mencari pengikut Yesus untuk ditangkap dan dipenjarakan. Saul bahkan memberikan persetujuannya terhadap pelemparan batu terhadap diaken, Santo Stefanus, martir pertama.

Dalam salah satu perjalanannya, Saul mendapat penglihatan tentang Kristus yang telah bangkit yang berbicara kepadanya dengan lembut, mengatakan, “Saul, Saul, mengapa kamu menganiaya aku?” (Kisah Para Rasul 9:4). Pada pertemuan itulah Saul menjadi buta selama tiga hari.

Kalimat yang dikutip di atas adalah perkataan Ananias, seorang murid Yesus yang taat. Ananias juga mendapat penglihatan dari Yesus yang menyuruhnya pergi menemui Saulus dari Tarsus dan meletakkan tangannya di atasnya agar ia sembuh. Ananias juga diberitahu Tuhan bahwa Saulus adalah “alat pilihan” yang melaluinya Injil akan diberitakan kepada “orang-orang bukan Yahudi, raja-raja, dan anak-anak Israel.”

Meskipun ada banyak sisi menarik dalam kisah Santo Paulus dan pertobatannya, kita juga bisa merenungkan cara Tuhan pertama kali mempertobatkan Saulus. Yesus tidak kasar terhadap Saul. Dia tidak mengutuknya. Sebaliknya, dia melihat kebaikan dan semangat Saul dan tahu bahwa dia akan merespons jika dia diberi kesempatan. Meskipun Yesus menggunakan tindakan yang ampuh dengan membuatnya buta, Dia melakukannya karena Dia melihat begitu banyak potensi kebaikan dalam diri Saulus.

Kebenaran yang sama juga berlaku dalam kehidupan kita. Masing-masing dari kita mempunyai potensi kebaikan yang luar biasa, dan Tuhan melihat hal ini. Tuhan sadar akan semua yang dapat Dia lakukan terhadap kita dan berusaha menarik kita ke dalam misi-Nya untuk membagikan Injil kepada mereka yang membutuhkan.

Pertanyaan yang perlu direnungkan adalah apakah kita sudah menanggapi cara Tuhan berbicara kepada kita dan mengundang kita untuk melayani Dia dengan hidup kita. Perjumpaan Saulus dengan Yesus sangat kuat dan mentransformasikan bukan hanya karena ia dibutakan oleh penglihatan ini—pertemuan ini sangat kuat dan memberi perubahan besar, pertama dan terutama, karena Saulus ingin melayani Tuhan namun mencoba melakukannya dengan cara yang salah. Dan setelah kesalahan itu diperbaiki, Saul memberikan tanggapan yang cepat dan menyeluruh. Hasilnya, Saulus menjadi salah satu penginjil terhebat dalam sejarah Gereja.

Renungan hari ini, keinginan dalam hati Yesus untuk mengundang Anda ke dalam misi-Nya. Walaupun Anda mungkin tidak sadar akan banyaknya cara Tuhan memakai Anda, Yesus sadar sepenuhnya. Dia melihat semua pemberian Anda dan mengetahui siapa yang ingin Dia tarik kepada diri-Nya melalui Anda. Katakan “Ya” kepada-Nya hari ini dan lakukan itu dengan segenap jiwa Anda. Melakukan hal ini akan memungkinkan Tuhan melakukan hal-hal besar melalui Anda.

Tuhan, aku sungguh mengasihi-Mu dan ingin dipakai oleh-Mu sesuai dengan pilihan-Mu. Bantulah aku agar hatiku semakin berubah sepenuhnya kepada-Mu sehingga aku dapat dipimpin oleh tangan-Mu yang lemah lembut dan penuh kuasa. Aku menerima misi apa pun yang Engkau berikan kepadaku dan berdoa agar hidupku memberikan kemuliaan sejati kepada-Mu dan memajukan Kerajaan-Mu yang mulia di bumi. Yesus, aku percaya pada-Mu.

 

source : https://catholic-daily-reflections.com/2024/01/24/becoming-an-evangelist-3/