Ringkasan Kejelasan

Ringkasan Kejelasan

“Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia mengaruniakan Putra tunggal-Nya, agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16

Hari ini kita melanjutkan dengan membaca percakapan Yesus dengan Nikodemus, seorang Farisi yang pada akhirnya bertobat dan dihormati sebagai salah satu orang kudus awal Gereja. Ingatlah bahwa Yesus menantang Nikodemus sebagai cara untuk membantunya mengambil keputusan sulit untuk menolak kedengkian orang-orang Farisi lainnya dan menjadi pengikut-Nya. Ayat yang dikutip di atas ini berasal dari percakapan pertama Nikodemus dengan Yesus dan sering dikutip oleh saudara-saudari Injili kita sebagai ringkasan dari keseluruhan Injil. Dan memang benar.

Sepanjang Bab 3 Injil Yohanes, Yesus mengajarkan tentang terang dan kegelapan, dilahirkan dari atas, kejahatan, dosa, penghukuman, Roh dan banyak lagi. Namun dalam banyak hal, semua yang Yesus ajarkan dalam pasal ini dan sepanjang pelayanan publik-Nya dapat diringkas dalam pernyataan singkat dan langsung berikut ini: “Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, agar setiap orang siapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.” Pengajaran singkat ini dapat dipecah menjadi lima kebenaran esensial.

Pertama, kasih Bapa terhadap umat manusia, dan khususnya, kepada Anda, adalah kasih yang begitu dalam sehingga kita tidak mungkin memahami sepenuhnya kedalaman kasih-Nya.

Kedua, kasih Bapa terhadap kita mendorong Dia untuk memberi kita anugerah terbesar yang pernah kita terima dan anugerah terbesar yang bisa diberikan Bapa: Putra ilahi-Nya sendiri. Karunia ini harus direnungkan dengan penuh doa jika kita ingin memahami lebih dalam tentang kemurahan hati Bapa yang tak terbatas.

Ketiga, ketika kita dengan penuh doa masuk semakin dalam ke dalam pemahaman kita akan karunia Putra yang luar biasa ini, satu-satunya tanggapan kita yang tepat adalah iman. Kita harus “percaya kepada-Nya.” Dan keyakinan kita harus semakin dalam seiring dengan semakin dalamnya pemahaman kita.

Keempat, kita harus menyadari bahwa kematian kekal selalu mungkin terjadi. Mungkin saja kita “binasa” selamanya. Kesadaran ini akan memberikan wawasan yang lebih luas lagi mengenai anugerah Putra, di mana kita akan menyadari bahwa tugas utama Putra adalah menyelamatkan kita dari keterpisahan kekal dari Bapa.

Terakhir, anugerah Anak dari Bapa bukan hanya untuk menyelamatkan kita tetapi juga untuk mengangkat kita ke ketinggian Surga. Artinya, kita diberi “kehidupan kekal.” Karunia kekekalan ini mempunyai kapasitas, nilai, kemuliaan dan kepuasan yang tak terbatas.

Renungkanlah, hari ini, ringkasan seluruh Injil ini: “Besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.” Ambillah baris demi baris, dengan doa yang sungguh-sungguh berusaha untuk memahami kebenaran yang indah dan mengubah yang diwahyukan kepada kita oleh Tuhan kita dalam percakapan suci dengan Nikodemus ini. Cobalah untuk melihat diri Anda sebagai Nikodemus, orang baik yang mencoba memahami Yesus dan ajaran-ajaran-Nya dengan lebih jelas. Jika Anda dapat mendengarkan kata-kata ini bersama Nikodemus dan menerimanya secara mendalam dalam iman, maka Anda juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan kekal yang dijanjikan kata-kata ini.

Tuhanku yang mulia, Engkau datang kepada kami sebagai Hadiah terbesar yang pernah dibayangkan. Anda adalah anugerah Bapa di Surga. Anda diutus karena cinta dengan tujuan menyelamatkan kami dan menarik kami ke dalam kemuliaan keabadian. Bantulah aku untuk memahami dan memercayai siapa diri-Mu dan menerima-Mu sebagai Karunia penyelamatan untuk Kekekalan. Yesus, aku percaya pada-Mu.

sumber : https://catholic-daily-reflections.com/2024/04/09/a-summary-of-clarity-3/