Ketakjuban dan Kekaguman

Ketakjuban dan Kekaguman

“Amin, amin, Aku berkata kepadamu, Anak tidak dapat melakukan apa pun sendiri, melainkan hanya apa yang Dia lihat dilakukan oleh Bapa; karena apa yang dilakukannya, Anak juga akan melakukannya. Sebab Bapa mengasihi Anak dan menunjukkan kepadanya segala sesuatu yang dilakukan-Nya, dan Dia akan menunjukkan kepadanya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari itu, supaya kamu terheran-heran.” Yohanes 5:19–20

Misteri iman kita yang paling sentral dan mulia adalah misteri Tritunggal Mahakudus. Tuhan Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah satu Tuhan namun tiga Pribadi yang berbeda. Sebagai “Pribadi” ilahi, masing-masing orang berbeda; tetapi sebagai satu Tuhan, setiap Pribadi bertindak dalam kesatuan yang sempurna dengan yang lain. Dalam Injil hari ini, Yesus dengan jelas menyebut Bapa di Surga sebagai Bapa-Nya dan dengan jelas menyatakan bahwa Dia dan Bapa-Nya adalah satu. Oleh karena itu, ada orang-orang yang ingin membunuh Yesus karena Dia “menyebut Allah sebagai bapaknya sendiri, dan menjadikan dirinya setara dengan Allah.”

Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa kebenaran terbesar dan paling mulia dari kehidupan batin Allah, misteri Tritunggal Mahakudus, adalah salah satu alasan utama mengapa beberapa orang memilih untuk membenci Yesus dan mencari kehidupan-Nya. Jelaslah, ketidaktahuan mereka akan kebenaran mulia inilah yang mendorong mereka pada kebencian ini.

Kita menyebut Tritunggal Mahakudus sebagai sebuah “misteri,” bukan karena hal-hal tersebut tidak dapat diketahui namun karena pengetahuan kita tentang Siapa Mereka tidak pernah dapat dipahami sepenuhnya. Untuk selama-lamanya, kita akan masuk semakin dalam ke dalam pengetahuan kita tentang Tritunggal dan “kagum” pada tingkat yang semakin mendalam.

Salah satu aspek tambahan dari misteri Tritunggal adalah bahwa kita masing-masing dipanggil untuk mengambil bagian dalam kehidupan Mereka. Kita akan selamanya terpisah dari Tuhan; namun, seperti yang banyak dikatakan oleh para Bapa Gereja mula-mula, kita harus “diilahi,” artinya, kita harus mengambil bagian dalam kehidupan ilahi Allah melalui kesatuan tubuh dan jiwa kita dengan Kristus Yesus. Persatuan itu juga mempersatukan kita dengan Bapa dan Roh. Kebenaran ini seharusnya juga membuat kita “kagum”, seperti yang kita baca pada paragraf di atas.

Saat kita terus membaca Injil Yohanes minggu ini dan terus merenungkan ajaran Yesus yang misterius dan mendalam mengenai hubungan-Nya dengan Bapa di Surga, penting bagi kita untuk tidak mengabaikan bahasa misterius yang Yesus gunakan. Sebaliknya, kita harus dengan penuh doa memasuki misteri itu dan membiarkan penetrasi kita terhadap misteri ini membuat kita benar-benar takjub. Kekaguman dan peneguhan yang mentransformasikan adalah satu-satunya respons yang baik. Kita tidak akan pernah sepenuhnya memahami Trinitas, namun kita harus membiarkan kebenaran Allah Tritunggal menguasai kita dan memperkaya kita, paling tidak, dengan cara yang mengetahui seberapa banyak yang belum kita ketahui—dan pengetahuan itu membuat kita takjub. 

Renungkan, hari ini, misteri suci Tritunggal Mahakudus. Berdoalah agar Tuhan menyatakan diri-Nya secara lebih penuh ke dalam pikiran Anda dan memenuhi keinginan Anda sepenuhnya. Berdoalah agar Anda dapat mengambil bagian secara mendalam dalam kehidupan Trinitas sehingga Anda dipenuhi dengan keheranan dan kekaguman yang kudus.

Allah Yang Mahakudus dan Tritunggal, kasih yang Engkau bagikan dalam diri-Mu sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus berada di luar pemahamanku. Misteri kehidupan tritunggal-Mu adalah misteri yang tingkatnya paling besar. Tariklah aku, ya Tuhan, ke dalam kehidupan yang Engkau bagikan bersama Bapa-Mu dan Roh Kudus. Penuhi aku dengan keheranan dan kekaguman saat Engkau mengundangku untuk mengambil bagian dalam kehidupan ilahi-Mu. Tritunggal Mahakudus, aku percaya kepada-Mu.

 

sumber : https://catholic-daily-reflections.com/2024/03/12/amazement-and-awe-3/